Posted by Berbagi Ilmu on Minggu, 11 Januari 2015
Meningitis
terjadi saat selaput yang menyelubungi otak dan saraf tulang belakang—yakni
selaput meninges—terkena infeksi. Infeksi meninges bisa disebabkan oleh virus
maupun bakteri. Virus dan bakteri ini masuk melalui kulit, saluran pencernaan,
saluran pernapasan, dan lain-lain. Selain itu, meningitis terkadang juga bisa
disebabkan oleh jamur, protozoa, dan parasit lainnya. Kasus yang juga jarang
terjadi adalah infeksi meninges yang disebabkan oleh kanker.
Meningitis
memang serius. Orang pada usia berapapun bisa terjangkit penyakit ini, apalagi
jika daya tahan tubuhnya sedang melemah, contohnya seperti yang sedang dialami
artis Olga Syahputra. Penularan meningitis bisa terjadi melalui kontak dengan
dunia sekitar seperti berciuman, batuk, dan bersin. Penyebaran bakteri dan
virus penyebab meningitis juga terjadi melalui saling bertukar peralatan makan,
handuk, dan makanan.
Gejala
apa saja yang timbul saat seseorang mengalami meningitis? Yang terutama adalah
demam, sakit kepala, dan leher yang kaku. Selain itu penderita meningitis akan
merasa mual, muntah, tidak tahan terhadap cahaya, selera makan menurun, dan
melakukan tindakan-tindakan konyol karena merasa kacau. Pada bayi, gejala
meningitis antara lain demam, mudah tersinggung, enggan makan, dan lesu. Untuk
meningitis yang sudah cukup parah, penderita juga bisa mengalami koma.
Selain
gejala di atas, berikut ini adalah 7 tanda bahwa infeksi bakteri penyebab
meninges telah menerobos ke dalam aliran darah:
1.
Warna kulit menjadi tidak lazim
2.
Kejang perut
3.
Tangan dan kaki terasa sangat dingin
4.
Muncul bintil-bintil merah (ruam) di kulit
5.
Nyeri pada otot atau sendi
6.
Napas tersengal-sengal
7.
Merasakan kedinginan
Jika
tanda-tanda tersebut terjadi pada Anda atau orang di sekitar Anda, segera
hubungi dokter. Bila perlu, bawa pasien ke ruang gawat darurat.