Posted by Berbagi Ilmu on Kamis, 11 Desember 2014
Setelah
makan siang Anda kembali duduk di meja kerja dengan perut yang tak
nyaman. Seakan ada balon di dalam perut yang mengempis dan mengeluarkan
gas perlahan-lahan melalui kerongkongan Anda. Gejala kembung ini
terkadang disalahartikan sebagai sakit maag. Padahal, bisa jadi kadar
asam lambung Anda sedang meningkat. Lantas, apa bedanya? Dr. Cicilia
Paat, dokter umum di Puskesmas Kolongan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara,
menjelaskannya untuk Anda.
T. Apa yang dimaksud dengan asam lambung?J. Asam
lambung adalah cairan dalam saluran pencernaan yang dibentuk dalam
lambung, dengan kadar pH 1,5-3,5 (asam) yang terdiri dari HCl (asam
hidroklorida), KCl (kalium klorida) dan NaCl (natrium klorida). Asam ini
berfungsi untuk mencerna protein dengan mengaktivasi protein
enzim-enzim pencernaan.
Asam lambung sangat dibutuhkan dalam
membantu proses pencernaan. Tanpa adanya asam lambung, makanan tidak
dapat dicerna dengan baik, sehingga zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh kita tidak dapat diserap dengan baik. Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan kadar asam lambung yang seimbang di dalam tubuh.
T. Seperti apa kondisi lambung yang sehat?J.
Lambung yang sehat yaitu lambung yang tidak mengalami iritasi. Artinya,
cairan lambung mengandung mukus yang merupakan faktor perlindungan
lambung. Sebaliknya, lambung yang tidak sehat adalah lambung yang telah
mengalami iritasi atau peradangan, sehingga terasa sakit saat mencerna
makanan.
T. Apa yang terjadi saat asam lambung terganggu?J.
Ketika asam lambung diproduksi berlebihan, cairan lambung dapat
mengalami reflux atau mengalir ke kerongkongan. Kondisi ini dikenal
dengan istilah populer asam lambung naik, atau istilah medisnya GERD
(gastro esophageal reflux disease).
T. Apa bedanya dengan penyakit maag?J.
Meski penyebabnya sama, yaitu kadar asam lambung yang meningkat, GERD
sedikit berbeda dari penyakit maag, yang biasa dikenal sebagai gastritis
(radang lambung). GERD biasanya menimbulkan rasa terbakar di bagian
dada. Sebab, cairan lambung yang naik tidak hanya sampai ke
kerongkongan, tapi bisa sampai ke mulut. Sedangkan penyakit maag atau
iritasi atau peradangan lambung, hanya terjadi di lambung serta organ
dan saluran cerna atas pada perut.
T. Gejala apa saja yang muncul akibat gangguan pada lambung?J.
Gejala umum yang muncul pada penderita asam lambung naik yaitu rasa
perih yang hebat pada lambung. Karena nyeri tersebut, penderita sering
merasa mual dan muntah kering, yang terkadang menyebabkan tenggorokan
dan mulut ikut terasa perih dan panas.
Selain itu, dada juga
terasa nyeri panas seperti terbakar (heartburn). Kadang-kadang, nyeri
ini juga dirasakan seperti tekanan, sehingga sering disalahartikan
sebagai nyeri jantung (serangan jantung). Gejala ini biasanya dirasakan
penderita setelah makan dan saat penderita tidur. Gejala lainnya yaitu
sulit menelan, sering sendawa, batuk kronis, dan radang tenggorokan.
T. Apa yang menyebabkan seseorang menderita gangguan asam lambung?J.
Tiap orang memiliki sensitivitas asam lambung yang berbeda-beda,
tergantung dari pola makan dan gaya hidup. GERD tidak mengenal kelompok
usia dan bisa menyerang siapa pun. Tapi, paling banyak diderita oleh
mereka yang berusia 30-40 tahun. Seiring dengan pertambahan usia,
produksi saliva (air liur) yang dapat membantu penetralan kadar pH pada
esofagus (kerongkongan) juga akan berkurang.
T. Gaya hidup seperti apa yang dapat memicu naiknya asam lambung?J.
Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tapi semua organ dalam tubuh,
termasuk lambung. Jadi, kebiasaan merokok tentunya akan memperparah
kondisi seseorang yang sudah memiliki masalah pada lambungnya. Selain
itu, sering terlambat makan, makan dalam jumlah berlebihan, makan sambil
tiduran, atau tidur kurang dari 2-3 jam sesudah makan, juga dapat
memicu gangguan asam lambung.