Posted by Berbagi Ilmu on Selasa, 02 Desember 2014
Sistem pengisian pada kendaraan mempunyai 3 rangkaian komponen penting
yaitu Aki, Alternator dan Regulator. Alternator sendiri terdiri dari
komponen-komponen seperti gabungan kutub magnet yang dinamakan rotor,
yang didalamnya terdapat kumparan kawat magnet yang dinamakan stator.
Alternator
mulai berfungsi untuk menghasilkan listrik/pembangkit listrik ketika
mesin dihidupkan untuk disalurkan ke aki dengan mengkonversi / mengubah
tegangan AC menjadi tegangan DC. Sedangkan regulator punya fungsi
sebagai alat pengatur dan pembatas voltase yang terdiri dari sebuah
rangkaian dioda yang dinamakan rectifier serta dua kipas dalam (internal
Fan) untuk menghasilkan sirkulasi udara.
Model Alternator
Model
alternator untuk setiap jenis mobil itu berbeda-beda, tapi kebanyakan
alternator mempunyai regulator yang berada didalamnya ( IC built In),
namun untuk tipe yang lama mempunyai regulator diluar. Tidak seperti
model yang lama, tipe yang punya IC bulit in ini dapat dengan mudah
diperbaiki dengan membuka tutup bagian atasnya.
Tipe lainnya
adalah model pulley alternator yang diikat/dikencangkan ke bagian sumbu
rotor. Alternator dengan tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang
menjadi bagian dari pulley-nya namun sudah mempunyai 2 kipas dalam untuk
sirkulasi udara pendingin, tidak seperti jenis alternator lama yang
menggunakan kipas luar untuk pendinginan.
Antara Aki dengan Alternator
Besaran
daya yang terdapat alternator beragam, mulai dari yang paling kecil
yang mempunyai daya 35 A hingga yang terbesar yang beredar dipasaran
yaitu 220 A. Karena berfungsi sebagai pembangkit daya listrik ke aki,
apabila ada penambahan perangkat atau aksesoris mobil yang membutuhkan
beban listrik yang besar / banyak, cukup dengan mengganti alternatornya
bukan aki. Karena bila memperbesar daya listrik di aki tapi penyaluran
tenaganya lebih kecil, maka aki akan tetap tekor. Jadi makin besar beban
listrik yang dipakai, makin besar juga daya dari alternator yang harus
dipergunakan.
Perawatan Alternator
Tidak ada hal khusus untuk
merawat alternator, tapi apabila ada kerusakan dapat dideteksi secara
dini melalui konsol dashboard yang terdapat gambar aki, apabila
berkedip-kedip berarti tidak ada pengisian ke aki dan bisa jadi terdapat
kerusakan pada alternator selain dari aki-nya. Aki sendiri berhubungan
langsung dengan dinamo starter. Selain itu juga, jangan menambah beban
listrik yang berlebihan pada kendaraan, karena dapat memperpendek umur
dari alternator ataupun umur dari aki.
Karena terdiri dari
bermacam-macam komponen, maka apabila ada kerusakan pada salah satu
komponennya masih bisa diperbaiki (rekondisi). “pengerjaan kerusakan
dari alternator bisa mencapai 3-5 jam tergantung dari tingkat kesulitan
kerusakan dari alternator” ungkap Atek, komandan dari Galeri Alternator
yang terletak dibilangan H. Nawi, Jakarta Selatan ini.
Dengan
sistem rekondisi, Atek dapat memperbaiki alternator tersebut asalkan
dengan kondisi kerusakan yang kurang dari 50% atau tidak terlalu parah.
Apabila kondisi kerusakan lebih dari 50%, lebih baik diganti dengan
model baru. Untuk kisaran harga rekondisi di galeri Alternator sendiri
harga dipatok mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, semua
tergantung dari kondisi si alternator itu sendir