Posted by Berbagi Ilmu on Senin, 15 Desember 2014

Lemak ada yang disebut kolesterol dan trogliserida.
Kolesterol ada dua macam, yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol
jahat LDL akan mengangkut lemak-lemak untuk dibawa ke hati, kemudian
dijadikan garam empedu. Berbeda dengan HDl, nilai kolesterol
LDL (Low density lipoprotein) harus rendah (<100 mg/dl atau <
mg/dl, tergantung standar dari baloratorium). Trigliserida harus <150
mg/dl. Kenaikan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) akan diendapkan
di dalam pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan penyakit jantung
koroner dan stroke. Jika kadar troigliserida tinggi, kurangi buah yang
rasanya manis atau untuk sementara hentikan konsumsi jus buah. Selain
itu, lakukan olahraga teratur.
Buah dan sayuran yang baik untuk penderita kolesterol jahat LDL yang tinggi :
Buah : apel, kesemek, avokad, anggur, belimbing,bengkuang jeruk, melon, semangka, pisang, jambu biji, sawo, dan pace.
Sayur : bayam, kembang kol, bit, seledri, buncis, tomat, kedelai, belimbing wuluh dan wortel.
Serat yang laeut dalam air memiliki manfaat lain disamping
menurunkan kolesterol jahat ldl yaitu dapat mengurangi keperluan
insulin. Karena itu bermanfaat bagi orang diabetes dalam mengatur
gula darah. Diit dengan kadar tinggi akan serat dan karbohidrat
menurunkan keperluan insulin antara 20-25%. Dengan cara diatas dapat
mengehentikan penggunaan obat dari 90% pasien diabetes mellitus golongan
2. Arti lain yang lebih penting adalah makan oat bran mengakibatkan
seseorang tidak cepat merasa lapar.
Orang tua zaman dulu menganggap bawang putih sebagai makanan dan
sekaligus obat. Orang Mesir menggunakannya untuk mengobati sakit usus
dan perut, orang Cina menggunakannya untuk melegakan pernapasan dan
sakit dada. Karena mempunyai sifat mengurangi keracunan bawang putih
merupakan pembersih dan pencair darah. Beberapa penelitian telah
menujukkan bahwa bawang putih terbukti dalam percobaan ini menurunkan kolesterol yang jahat dan menaikkan kolesterol yang baik, dan juga mengurangi kemungkinan terjadinya pembekuan darah.
Terapi spesifik untuk penurunan kolesterol mencakup modifikasi
makanan, resin yang dimakan untuk sekuestrasi asam-asam empedua di usus
untuk mencegah penyerapan kolesterol, dan obat-obat yang menghambat
sintetis kolesterol intrasel. Pemantauan keefektifan terapi dalam
menurunkan kolesterol harus dilakukan cukup dini untuk memberikan
umpan-balik positif kepada pasien setelah mereka memulai terapi, tetapi
juga harus cukup lama untuk mendeteksi adanya perubahan kadar kolesterol
yang seyogyanya terjadi dalam 4 sampai 6 minggu. Pengukuran-pengukuran
tersebut harus didahului oleh 3 hari diet rutin dan puasa 12 sampau 14
jam sebelum pengambilan darah. Pasien dirumah sakit biasanya mengalami
perubahan besar dalam diet mereka ditambah terapi cairan intravena,
kedua hal ini dapat mengubah kadar kolesterol secara bermakna dalam
beberapa hari sehingga manfaat pemeriksaan kolesterol yang jahat dan
tinggi dalam menilai resiko penyakit jantung menjadi bekurang.