Lambung atau
Maag
adalah saluran pencernaan manusia yang paling besar. Terletak di bawah
sekat rongga badan. Fungsi lambung ialah mencerna makanan yang kita
makan sehari-hari.
Pada lambung terdapat mukosa.
Mukosa adalah suatu lapisan yang didalamnya terdapat sel-sel yang
memproduksi berbagai jenis cairan seperti asam lambung, enzim, dan
hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar
perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah
lambung yang dapat dikeluarkan. Asam lambung sendiri dikeluarkan oleh sel pariental. Produksi asam lambung yang dihasilkan mampu membuat lingkungan lambung menjadi asam dengan pH 2. (pH adalah tingkat keasaman)
Di bagian dinding lambung sebelah dalam
terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma,
bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan
menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung
(HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh
mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.
Asam lambung sangat
bermanfaat bagi pencernaan. Karena dengan asam lambung ini sistem
pencernaan bisa menghancurkan makanan sehingga sari-sari makanan bisa
diserap oleh tubuh. Namun asam lambung bisa berfungsi dengan baik dan
aman pada kisaran pH 4-5. Jika pH-nya kurang dari 4-lah yang disebut
dengan penyakit asam lambung.
Penyakit Asam Lambung
Penyakit maag
atau lambung disebut juga gastritis atau dyspepsia. Penyakit ini
merupakan gangguan pada lambung, dimana terjadi produksi asam lambung
berlebih. Produksi asam lambung berlebih ini bisa menyebabkan luka,
peradangan, atau iritasi. Yang tentu saja semuanya akan membuat lambung
terasa nyeri dan perih.
Penyakit ini menyerang semua kalangan
masyarakat. Kebanyakan dari mereka tidak mempedulikan penyakit ini dan
dianggap sebagai penyakit ringan.
Padahal, menurut penelitian dari luar
negeri ditemukan bahwa dari mereka yang memeriksakan diri ke dokter,
hanya 1/3 yang tidak memiliki ulkus (luka) pada lambungnya. Di Indonesia
sendiri, penyebab dispepsia adalah 86 % dispepsia fungsional, 13 %
ulkus dan 1 % disebabkan oleh kanker lambung.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Asam Lambung Tinggi
Salah satu faktor
penyebab naiknya asam lambung
ialah asupan makanan yang buruk seperti kurang bergizi, atau sulit
dicerna. Namun hal-hal yang bisa meningkatkan kadar asam di lambung
ialah sebagai berikut:
- Waktu makan yang tidak teratur
- Jenis makanan yang kurang cocok atau sulit dicerna
- Jumlah makanan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Gizi atau kulaitas makanan yang kurang baik
- Kebiasaan merokok dan minum alkohol
- Stress dan kurang istirahat
Asam lambung juga bisa meningkat jika
kita salah mengkonsumsi makanan, atau dengan kata lain kita memakan
makanan yang bisa meningkatkan produksi asam lambung. Makanan-makanan
yang bisa meningkatkan asam lambung ialah sebagai berikut
1. Buah Jeruk
Buah jeruk mengandung banyak vitamin C.
Namun juga bersifat sangat asam. Sehingga mengkonsumsi buah ini harus
dibatasi dan hindari mengkonsumsi buah jeruk ketika sangat lapar atau
perut keroncongan.
2. Buah Anggur
Kandungan vitamin pada buah anggur memang banyak sekali, tapi juga mengandung asam yang tinggi seperti alkohol
3. Tomat
Seperti halnya buah jeruk dan anggor,
tomat juga memiliki kandungan asam yang tinggi. Namun reaksi peningkatan
asam lambung karena tomat ini tidak secepat buah jeruk dan anggur.
4. Makanan Pedas
Makanan pedas juga seperti makanan-makanan bercitarasa asam, dapat memicu peningkatan kadar asam di lambung.
5. Makanan Berlemak
Makanan berlemak akan memperlambat
pengosongan lambung. Sebagai informasi, makanan berlemak akan dicerna 6
jam kemduian setelah masuk lambung. Hal ini bisa mengakibatkan
terjadinya aliran balik asam lambung ke kerongkongan.
6. Cokelat
Cokelat mampu memicu reaksi otot antara
lambung tinggi dan kerongkongan. Sehingga efeknya bisa seperti makanan
berlemak, yaitu asam lambung naik ke kerongkongan.
7. Peppermint
Peppermint atau mint dapat meningkatkan resiko terjadinya asam
lambung tinggi karena makanan ini memicu terjadinya relaksasi otot yang
menjaga agar makanan dari lambung tidak naik kembali kerongkongan.
8. Minuman Beralkohol
Alkohol memiliki efek yang sama seperti mint, yaitu memicu terjadinya relaksasi otot yang menjaga makanan tetap di lambung.
9. Minuman Berkarbon
Pada minuman berkarbon memicu distensi
dari lambung tinggi, seperti halnya makanan berlemak. Sehingga dapat
memicu naiknya asam lambung tinggi saya sarankan untuk menghindarinya.
10. Kafein
Minuman-minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda
juga bisa memicu naiknya asam lambung. Sehingga minuman ini harus
dihindari
11. Bawang
Bawang merupakan bumbu dapur yang ajaib
dan sebagian besar orang yang mengalami nyeri pada ulu hati/lambung
ditemukan mengalami kondisi tersebut setelah mengkonsumsi makanan dengan
bawang. Namun semua itu bersifat individual hindari makanan ini.
Gejala-gejala yang Ditunjukan
Gejala asam lambung sama halnya dengan gejala penyakit maag.
Ketika produksi asam lambung meningkat, umumnya seseorang mengalami
gejala tidak nyaman di lambung, rasa nyeri di ulu hati, rasa mual yang
terus menerus terjadi, rasa ingin muntah yang terjadi berulang-ulang.
Umumnya penderita asam lambung akan mengalami muntah-muntah
yang berulang, sehingga makanan yang ada dalam lambung keluar semua dan
menyisakan rasa asam dan pahit di bagian tengah lidah, rasa tidak
nyaman di ulu hati, terkadang muntah yang keluar berwarna kuning pucat,
kepala sering pusing, tubuh menjadi lemah, kehilangan nafsu makan,
berkeringat dan nyeri perut yang hebat seperti diperas. Hal ini
menandakan produksi asam lambung naik dan turun dari lambung naik ke
kerongkongan kemudian berhenti di ulu hati dan jatuh kembali ke lambung.
Langkah Pencegahan
Pepatah mengatakan “mencegah lebih baik
dari pada mengobati”. Begitu juga dengan penyakit lambung. Kita harus
menjaga kadar asam lambung agar tidak terlalu asam. Hal ini bisa kita
lakukan dengan sangat mudah, yaitu dengan menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan asam lambung.
Sebagai gantinya, terutama makanan, kita
bisa menggunakan alternatif atau mengurangi konsumsi makanan tersebut.
Sehingga kadar asam lambung tetap terjaga, dan lambung tetap sehat.
Terapi dan Pengobatan
Mengobati asam lambung
memang sangat mudah, sehingga masyarakat di seluruh dunia tidak
menganggap penyakit ini sebagai penyakit serius. Ketika penyakit asam
lambung menyerang, umumnya mereka biarkan hingga mereda. Padahal, kadar
asam lambung bisa merusak bagian lapisan pelindung dinding lambung.
Rusaknya bagian ini bisa menyebabkan luka atau iritasi. Selanjutnya bisa
menyebabkan kebocoran pada lambung.
Sementara
itu, terapi yang bisa dilakukan hanya dengan mengurangi makanan atau
kegiatan yang menimbulkan asam lambung. Akan lebih baik lagi jika
ditinggalkan secara total.
Terkait makanan, kebanyakan makanan yang
menyebabkan asam lambung ternyata memiliki manfaat yang besar bagi
tubuh. Sehingga tidak bisa dinggalkan secara total. Maka untuk
mengindari terjadinya asam lambung, konsumsi pula obat untuk mengatasi asam lambung.