Posted by Berbagi Ilmu on Sabtu, 29 November 2014
Awan memberikan pengaruh yang sangat besar pada cuaca dan
iklim kita. Mereka adalah elemen kunci siklus hidrologis bumi, yang membawa air
dari udara ke tanah dan dari satu wilayah dunia ke yang lainnya. Awan juga
mendominasi anggaran energi Bumi melalui pengaruh mereka pada pertukaran energi
panas matahari dalam atmosfer dan antara atmosfer, hidrosfer, permukaan tanah,
biosfer, dan ruang, karena awan memiliki dampak besar pada anggaran radiasi
bumi, bahkan perubahan kecil dalam kelimpahan atau distribusi awan bisa
mengubah iklim lebih dari perubahan yang diantisipasi dalam gas rumah kaca,
anthropogenic aerosol, atau faktor-faktor lain yang terkait dengan perubahan
global. Perubahan iklim yang disebabkan oleh awan pada gilirannya menimbulkan
perubahan dalam awan karena iklim: cloud-climate
feedback. Masukan ini dapat bernilai positif (memperkuat perubahan)
atau negatif (cenderung untuk mengurangi perubahan total), tergantung pada
proses yang terlibat. Pertimbangan ini menyebabkan para ilmuwan untuk percaya bahwa
ketidakpastian utama dalam simulasi model iklim yang disebabkan oleh kesulitan
dalam awan dan cukup mewakili sifat radiasi awan.
Awan adalah gumpalan
uap air dan kristal es yang terapung di atmosfir yang sangat kecil atau
campuran keduanya dengan konsentrasi berorde 100 per centimeter kubik dan
mempunyai radius sekitar 10 mikrometer. Ia kelihatan seperti asap berwarna
putih atau kelabu di langit. Masalah awan biasanya dipelajari pada nephologi
atau fisika awan yang merupakan cabang dari meteorologi.
Awan terbentuk jika
volume udara lembab mengalami pendinginan sampai dibawah temperatur titik
embunnya. Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi
titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua
cara:
·
Apabila
udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat
menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba
di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan
terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.Suhu
udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan
menjadi semakin penuh dengan uap air.
·
Suhu
udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembab. Udara makin lama akan
menjadi semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah
terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu
akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke
bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke
bawah dan turunlah hujan.
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap
dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan awan selalu berubah-ubah
bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan
mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa
hujan.