Iklim di Indonesia
hampir seluruhnya tropis. Seragam air hangat yang membentuk 81% dari
daerah di Indonesia memastikan bahwa suhu di darat tetap cukup konstan,
dengan dataran pantai rata-rata 28 ° C, daerah pedalaman dan gunung
rata-rata 26 ° C, dan daerah pegunungan yang lebih tinggi, 23 ° C. Suhu
bervariasi sedikit dari musim ke musim, dan Indonesia relatif mengalami
sedikit perubahan pada panjang siang hari dari satu musim ke musim
berikutnya, perbedaan antara hari terpanjang dan terpendek hari tahun
ini hanya empat puluh delapan menit. Hal ini memungkinkan tanaman dapat
tumbuh sepanjang tahun.
Variabel utama iklim di
Indonesia tidak suhu atau tekanan udara, namun curah hujan. Daerah itu
kelembaban relatif berkisar antara 70 dan 90%. Angin yang moderat dan
umumnya dapat diprediksi, dengan musim hujan biasanya bertiup dari
selatan dan timur pada bulan Juni hingga September dan dari barat laut
pada bulan Desember sampai Maret. Topan dan badai skala besar
menimbulkan bahaya sedikit untuk pelaut di perairan Indonesia; bahaya
besar berasal dari arus deras di saluran, seperti Lombok dan Sape selat
Iklim yang di kenal di
Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim (muson),
iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.
1. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim Muson terjadi
karena pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap
setengah tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat
Daya dan Angin Musim Timur Laut.
o Angin Musim Barat Daya.
Angin Musim Barat Daya
adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April sifatnya
basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan
o Angin Musim Timur Laut.
Angin Musim Timur Laut
adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya
kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim
kemarau.
2. Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di
sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika
(panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan
negara Indonesia beriklim tropika (panas), Iklim ini berakibat banyak
hujan yang disebut Hujan Naik Tropika. Sebuah iklim tropis adalah iklim
yang tropis . Dalam klasifikasi iklim Köppen itu adalah non- kering
iklim di mana semua dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata di
atas 18 ° C (64 ° F). Berbeda dengan ekstra-tropis, dimana terdapat
variasi kuat dalam panjang hari, dan karenanya suhu, dengan musim, suhu
tropis tetap relatif konstan sepanjang tahun dan variasi musiman yang
didominasi oleh presipitasi. Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2°
LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
• Suhu udara rata-rata
tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20-
23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
• Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
• Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
• Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia
3. Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah
negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi
oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim
laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan. Iklim laut
berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang.
Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.
Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:
a) Suhu rata-rata tahunan rendah;
b) Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
c) Banyak awan, dan
d) Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a) Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;
b) Banyak awan;
c) Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
d) Pergantian antara
musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba. Edvin
Aldrian (2003), membagi Indonesia terbagi menjadi 3 (tiga) daerah iklim,
yaitu daerah Selatan A, daerah Utara – Barat B dan daerah Moluccan C,
sebagai mana dituangkan pada gambar 1.
Wilayah Indonesia
terletak di daerah tropis yang dilintasi oleh garis Khatulistiwa,
sehingga dalam setahun matahari melintasi ekuator sebanyak dua kali.
Matahari tepat berada di ekuator setiap tanggal 23 Maret dan 22
September.
Sekitar
April-September, matahari berada di utara ekuator dan pada Oktober-Maret
matahari berada di selatan. Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya
menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai dua musim, yaitu
musim hujan dan musim kemarau.
Pada saat matahari
berada di utara ekuator, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim
kemarau, sedangkan saat matahari ada di selatan, sebagaian besar wilayah
Indonesia mengalami musim penghujan.
Unsur iklim yang sering
dan menarik untuk dikaji di Indonesia adalah curah hujan, karena tidak
semua wilayah Indonesia mempunyai pola hujan yang sama. Diantaranya ada
yang mempunyai pola munsonal, ekuatorial dan lokal. Pola hujan tersebut
dapat diuraikan berdasarkan pola masing-masing.
Distribusi hujan
bulanan dengan pola monsun adalah adanya satu kali hujan minimum. Hujan
minimum terjadi saat monsun timur sedangkan saat monsun barat terjadi
hujan yang berlimpah. Monsun timur terjadi pada bulan Juni, Juli dan
Agustus yaitu saat matahari berada di garis balik utara. Oleh karena
matahari berada di garis balik utara maka udara di atas benua Asia
mengalami pemanasan yang intensif sehingga Asia mengalami tekanan
rendah. Berkebalikan dengan kondisi tersebut di belahan selatan tidak
mengalami pemanasan intensif sehingga udara di atas benua Australia
mengalami tekanan tinggi. Akibat perbedaan tekanan di kedua benua
tersebut maka angin bertiup dari tekanan tinggi (Australia) ke tekanan
rendah (Asia) yaitu udara bergerak di atas laut yang jaraknya pendek
sehingga uap air yang dibawanyapun sedikit.