Posted by Berbagi Ilmu on Rabu, 11 Mei 2016
Pengertian Notasi ilmiah adalah cara penulisan nomor yang mengakomodasi
nilai-nilai terlalu besar atau kecil untuk dengan mudah ditulis dalam
notasi desimal standar. Notasi ilmiah memiliki sejumlah sifat yang
berguna dan umumnya digunakan dalam kalkulator, dan oleh para ilmuwan,
matematikawan, dokter, dan insinyur.
Dalam notasi ilmiah, semua nomor ditulis seperti ini:
("a dikali 10 pangkat b"), dimana pangkat b adalah bilangan bulat, dan koefisien a adalah bilangan riil, disebut significand atau mantissa (meskipun istilah "mantissa" dapat menyebabkan kebingungan karena juga dapat merujuk ke bagian pecahan dari logaritma). Jika nomor itu negatif maka, pangkatnya memakai tanda minus (seperti pada notasi desimal biasa).
Pengukuran
atau perhitungan dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel
yang sangat kecil, seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang
sangat besar, seperti massa bumi. Penulisan hasil pengukuran benda
sangat besar, misalnya massa bumi kira-kira 6.000.000.000
000.000.000.000.000 kg atau hasil pengukuran partikel sangat kecil,
misalnya massa sebuah elektron kira-kira
0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang
lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi masalah
tersebut, kita dapat menggunakan
notasi ilmiah.
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai : a, ….. x 10n
Keterangan :
a adalah bilangan asli mulai dari 1 – 9
n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat
10n menunjukkan orde
Aturan penulisan hasil pengukuran menggunakan notasi ilmiah
a) Untuk bilangan yang lebih dari 10, pindahkan koma desimal ke kiri. Eksponennya bertanda positif
Contoh :
210000000 m = 2,1 x 108 m
62400,1 m = 6,24001 x 104 m = 6,2 x 104 m
33000 m = 3,3 x 104 m
b) Untuk bilangan yang kurang dari 1, pindahkan koma desimal ke kanan. Eksponennya bertanda negatif.
Contoh :
0,0045 m = 4,5 x 10-3 m
0,000000234 m = 2,34 x 10-7 m = 2,3 x 10-7 m
0,0001075 m = 1,075 x 10-4 m = 1,1 x 10-4 m