Mungkin beberapa dari kita masih bingung tentang “apa itu
cuaca?” dan “apa itu
iklim ?” serta faktor-faktor alamiah apa saja yang mempengaruhi keduanya ?. Untuk menjawab itu semua,
siswapedia akan membahasnya secara urut. Oke, mari kita mulai dari yang pertama;
1. Definisi Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu waktu di suatu
tempat tertentu. Jadi kondisi cuaca akan senantiasa berubah dari waktu
ke waktu. Sedangkan
Iklim adalah keadaan cuaca
rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam
waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Yang patut kita ketahui bahwa cuaca dan iklim memiliki kesamaan
unsur-unsur dasar yang membentuknya. Unsur-unsur cuaca dan iklim yang
penting antara lain
penyinaran Matahari,
suhu udara,
angin,
awan, kelembapan dan
curah hujan.
Disiplin ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi,
sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut
Meteorologi.
2. Unsur – unsur cuaca dan iklim
a. Penyinaran Matahari
Matahari merupakan sumber energi yang penting bagi berlangsungnya
kehidupan di bumi. Energi sinar Matahari sebagian digunakan untuk
memanaskan atmosfer. Proses pemanasan ini dapat berlangsung secara
langsung maupun tidak langsung.
a) Pemanasan langsung
Di dalam atmosfer terkandung berbagai zat seperti uap air, debu, asam
arang, dan zat asam. Zat-zat tersebut mampu menyerap sebagian energi
panas matahari sebelum jatuh ke bumi.
b) Pemanasan tidak langsung
Energi matahari yang tidak terserap oleh atmosfer akan diteruskan menuju ke
permukaan bumi.
Energi ini kemudian akan diserap oleh permukaan bumi sehingga
menyebabkan permukaan bumi menjadi lebih panas. Hal ini tentu akan
mempengaruhi keadaan lapisan atmosfer bagian bawah atau yang dekat
dengan permukaan bumi.
Panas permukaan bumi oleh penyinaran matahari dapat memengaruhi
kenaikan suhu udara. Suhu udara di permukaan Bumi sangatlah bervariasi,
hal ini dikarenakan sinar Matahari menyebar tidak merata di permukaan
Bumi.
b. Suhu udara
Akibat penyinaran matahari, permukaan bumi menerima panas. Udara akan
menerima panas dari permukaan bumi yang dipancarkan kembali setelah
diubah dalam bentuk gelombang panjang. Radiasi yang dipancarkan oleh
matahari tidak seluruhnya diterima oleh bumi. Bumi akan menyerap radiasi
sebesar 51%, selebihnya dipantulkan kembali oleh awan 20%, oleh bumi
4%, dan oleh atmosfer 6%, serta dibaurkan oleh molekul udara dan debu
atmosfer sebesar 19% (Hartono, 2007, Geografi: Jelajah Bumi dan Alam
Semesta).
Keadaan suhu suatu tempat di permukaan bumi sangatlah bervariasi, hal ini tergantung pada hal-hal seperti berikut.
1) Intensitas dan durasi harian dari energi matahari yang diterima di atmosfer di atas permukaan sebuah daerah.
2) Pelenyapan energi dalam atmosfer terjadi oleh pemantulan, pemancaran, dan penyerapan.
3) Kemampuan penyerapan di permukaan daerah.
4) Sifat-sifat fisik permukaan daerah dan daerah sekitarnya.
5) Pertukaran panas dalam penguapan (
evaporasi), pengembunan (
kondensasi), pembekuan (
freezing), dan pencairan (
melting) air.
Pemanasan udara di dekat permukaan Bumi dapat melalui beberapa cara sebagai berikut ini;
1)
Secara konveksi
Konveksi terjadi karena terjadi perpindahan udara.
Gambar. Pemanasan udara di dekat permukaan Bumi melalui Konveksi (Sumber: Eni Anjayani, Geografi)
2)
Secara adveksi
Adveksi terjadi karena perpindahan udara ke arah horisontal atau mendatar.
Gambar. Pemanasan udara di dekat permukaan Bumi melalui Adveksi (Sumber: Eni Anjayani, Geografi)
3)
Secara turbulensi
Turbulensi terjadi karena pergerakan udara yang tidak teratur, pada umumnya berputar-putar.
Gambar. Pemanasan udara di dekat permukaan Bumi melalui Turbulensi (Sumber: Eni Anjayani, Geografi)
4)
Secara konduksi
Konduksi terjadi karena molekul udara saling bersinggungan sehingga energi panas dari permukaan bumi dapat mengalir ke atas.
Gambar. Pemanasan udara di dekat permukaan Bumi melalui Konduksi (Sumber: Eni Anjayani, Geografi)
- See more at: http://www.siswapedia.com/unsur-unsur-cuaca-dan-iklim/#sthash.wPZcJ4qh.dpuf