Posted by Berbagi Ilmu on Sabtu, 29 November 2014
Dinamo stater atau motor starter adalah merupakan salah satu komponen
mesin kendaraan yang berfungsi untuk memutar mesin untuk pertama kali.
Dinamo starter atau motor stater merubah energi listrik menjadi energi
gerak untuk memutar crankshaft mesin atau poros mesin melalui fly wheel
atau roda gila.
Prinsip kerja dinamo starter atau cara kerja dinamo starter untuk mobil bensin maupun mobil diesel adalah sama.
Gambar di bawah adalah sistem stater mobil dengan dengan cara menginjak pedal kopling,
hal ini di maksudkan untuk mengingatkan kita sebagai pengendara agar
tidak lupa pastikan bahwa sebelum stater mesin, gigi persneleng harus
netral.
Agar mobil tidak langsung lari kalau saat stater kondisi gigi persneleng atau transmisi sedang masuk.
Sistem
diatas di maksudkan untuk kita yang punya kebiasaan parkir kendaraan
dengan masukan gigi persneleng untuk membantu pengereman, kebiasaan yang
tidak perlu di lakukan, kan sudah ada hand rem.
Skema Sistem Starter dengan Switch Kopling
Berikut cara kerja motor stater Mobil secara umum:
Sambil perhatikan gambar di atas, saat starter switch atau kunci kontak posisi start arah aliran arus terlihat gambar di bawah.
Pull-in-coil akan menarik kontak untuk
menghubungkan terminal “30” dengan terminal ” C ” jika arus listrik
sampai ke ground.Artinya tidak ada jalur yang terputus antara
Pull-in-coil sampai ke ground, tetapi jika arus listrik terputus mungkin
disebabkan karbon brush habis ” karbon brush terletak sebelum dan
sesudah armature”, pull-in-coil tidak akan bekerja dan motor stater
tidak akan berkerja.
Tanda untuk mobil dengan relay stater,
hanya akan terdengar kontak relay stater terhubung saat stater tetapi
dinamo stater atau motor starter tidak bekerja, ini kalau karbon brush
habis. Saat karbon brush habis maka arus listrik tidak mengalir dari
pull in coil menuju ground,lihat gambar di atas (karbon brush berada di
armature dan field coil).
Pada kondisi normal setelah
Pull-in-coil menarik kontak sekaligus plunger dan shift lever mendorong
pinion untuk menghubungkan putaran motor stater dengan roda gila atau
flywheel, secara elektrikal berikut arah aliran arus listriknya.
Setelah kontak selenoid atau terminal
“30” dan terminal “C” terhubung, pull-in-coil tidak bekerja lagi karena
tegangan atau voltase antara terminal “50” dengan terminal “C” hampir
sama.
Saat motor stater memutar roda gila, Hold-in-coil memegang peranan utama
untuk menahan kontak untuk menghubungkan terminal “30” dan terminal “C”
dan menahan gigi pinion yang memutar flywheel atau roda gila, sampai mesin hidup.